Minggu, Januari 06, 2013

I love Les Paul model


Dari pertama saya pertama kali kenal dan belajar main gitar, saya sudah mulai menyukai suaranya. Slash merupakan idola pertama saya dan mempengaruhi sedikit banyak dalam sound dan permainan saya. Dari gambar, yang kiri merupakan ESP Edwards model Gibson Les Paul '54 sedangkan yang kanan adalah Epiphone Les Paul Ultra II. Sayangnya saya tidak mampu membeli Les Paul yang otentik dari Gibson.

Selamat tinggal sementa untuk jazz

Tidak disangka semenjak semester 5 entah kenapa jiwa rocker mulai kembali bersemi. Mungkin gara-gara ambil kelas ensemble Mr. Big jadi mulai sedikit demi sedikit mulai bosen juga sama jazz yang selama empat semester terakhir getol-getol nya fokus disana. Kalo menurut Babe Novy, musisi senior yang merupakan salah satu guru saya di luar kelas yang juga pekerja perpustakaan, memang musisi harus ada siklusnya. Kadang seneng yang begini kadang yang begitu, ya dinikmati saja, lagipula gak pernah ada salahnya untuk bisa suka berbagai macam corak musik. Toh malah menambah refrensi kita dalam bermusik. Sekaligus menambah peluang :)

Awal 2013 yang tidak produktif

Hampir jam tiga pagi namun masih saja terjaga seperti biasa. Tentu saja semua ini ulah internet :D. Masih menunggu berakhirnya hari libur kuliah. Saya sendiri benci hari libur. Hari libur sangat tidak produktif, mau ngapa-ngapain pun malas. Ga seperti di kampus dimana masih ketemu ampli dan sound, jadi ada semangat untuk belajar. Bahkan fingering yang biasa dilakukan pun bener-bener berhenti sama sekali. Namun untung saja salah satu dosen saya mas Triono ngasih tugas liburan untuk ngulik beberapa lagu classic rock untuk dimainkan pada konser mingguan di kampus pada saat masuk nanti.